Intermediate Technikal Analysis
Analisis Teknikal (Technical Analysis) adalah metode yang digunakan dalam investasi untuk memprediksi arah pergerakan harga aset berdasarkan data historis, data harga dan volume. Tujuan utama dari analisis teknikal adalah untuk mengidentifikasi pola-pola, tren, dan sinyal yang dapat membantu para trader dan investor dalam pengambilan keputusan.
Berikut ini adalah rangkuman dari materi Technikal Analysis yang ada di kelas Ternak Uang.
1. DOW THEORY
Daw Theory adalah teori teknikal analisis klasik yang dicetuskan oleh Charles Dow dari pengalamannya di market pada abad ke 19. Charles Dow adalah salah satu pencetus Dow Jones Industrial Avarage dan Dow Jones Transpostation Avarage.
Industrial Average adalah indeks saham industri yang mencerminkan kinerja rata-rata saham dari perusahaan yang beroperasi di berbagai sektor industri.
Sedangkan Dow Jones Transpostation Avarage adalah indeks yang mengukur kinerja rata-rata saham perusahaan transportasi di Amerika Serikat, seperti perusahaan penerbangan, perusahaan pengiriman, perusahaan kereta api, dan perusahaan pelayaran
Kedua indeks tersebut adalah salah satu alat yang digunakan investor dan analis untuk memahami kinerja pasar saham dan tren ekonomi secara keseluruhan.
Dengan menggunakan Dow Theory maka kita bisa melakukan analisis yang lebih mendalam. Melalui analisis yang mendalam, maka tingkat keakuratan diharapkan bisa meningkat dan hasil pengambilan keputusan lebih optimal.
1.1 Avarage Discount Everything
Prinsip ini menyiratkan bahwa pasar saham cenderung mencerminkan semua informasi yang relevan yang ada di pasar dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham
Dengan kata lain, semua informasi yang dapat mempengaruhi harga saham, seperti berita, laporan keuangan, kondisi ekonomi, dan sentimen pasar, tercermin dalam harga saham itu sendiri.
Gambar diatas adalah contoh analisis dari saham ANTM (Aneka Tambang). Terlihat pada grafik tersebut, harga saham naik turun naik turun, kemudian berubah arah menjadi turun.
Jika kita menambahkan chart pattern, terlihat grafik tersebut sesuai dengan chart pattern Rising Wedge. Rising Wedge sebenarnya ada dua kemungkinan, yaitu Reversal dan Continuation.
Kita bisa menganalisis dengan melihat faktor yang mempengaruhi harga saham ANTM sebelumnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham ANTM turun adalah berita tentang Elon Musk yang mengganti komponen baterai menjadi besi.
Jadi kesimpulannya, sesuatu yang terjadi di market sangat mempengaruhi harga saham. Contohnya ketika kondisi market mencerminkan penurunan, seperti adanya berita buruk, maka harga saham juga menjadi turun.
1.2 Market Movement : Primary, Secondary, dan Minor
Primary Trend adalah naik atau turunnya grafik harga saham dalam skala besar.
Secondary Trend adalah trend yang terjadi setelah primary trend.
Minor Trend adalah trend grafik harga saham dalam skala kecil. Minor trend sebagai trend kecil yang terjadi didalam Primary tren dan secondary tren.
Gambaran primary trend, secondary trend dan minor trend :
- Fase partisipasi publik terjadi ketika berita tentang kinerja saham yang kuat menarik minat dari investor dan trader publik. Pergerakan harga cenderung naik lebih cepat, dan tren mulai menarik perhatian media dan masyarakat luas. Pada tahap ini, volume perdagangan meningkat karena partisipasi investor ritel semakin besar. Fase publik partisispasi adalah fase yang paling cocok untuk trading.
- Fase eksesif merupakan tahap akhir dari tren naik. Pada tahap ini, harga saham telah meningkat dengan signifikan, dan potensi kenaikan lebih lanjut semakin terbatas. Banyak investor ritel dan institusi besar mulai mengambil keuntungan dengan menjual saham mereka. Ketika volume penjualan meningkat, harga saham berbalik arah dan cenderung mengalami penurunan.
Down trend terdiri dari 3 urutan fase yaitu Distribusi, Panic, dan Akumulasi. Fase down trend adalah kebalikan dari fase uptrend.
Dengan mengetahui fase dalam trend, kita akan lebih mengetahui kapan saatnya membeli dan kapan saatnya menjual.
1.4 Average - Indices Must Confirm Each Other
Berdasarkan Daw Theory, harga saham perusahaan dapat mempengaruhi saham perusahaan lainnya. Contohnya, jika harga saham dalam sektor perdagangan cenderung naik, maka saham dalam sektor transportasi juga cenderung naik.
Kita bisa menganalisis suatu saham dengan melihat pergerakan harga saham dari sektor perusahaan lain yang saling mempengaruhi. Contohnya ketika saham ANTM turun terlebih dahulu, kemungkinan saham INCO juga akan ikut turun.
1.5 Volumes Must Confirm the Trend
Ketika kita melihat toko yang ramai, maka kita akan beranggapan bahwa toko tersebut bagus.
Prinsip Volumes Must Confirm the Trend menyatakan bahwa pergerakan harga yang kuat harus diikuti oleh volume perdagangan yang sesuai. Dengan kata lain, pergerakan trend harus didukung dengan volume yang sesuai.
Dalam tren naik yang kuat, volume perdagangan yang meningkat menunjukkan minat dan partisipasi yang besar dari investor yang ingin membeli saham. Ini mengindikasikan kepercayaan yang tinggi terhadap saham tersebut dan memberikan validitas lebih pada tren naik
Sebaliknya, dalam tren turun yang kuat, volume perdagangan yang meningkat menunjukkan banyaknya investor yang menjual saham, yang menunjukkan kepercayaan rendah pada prospek saham tersebut dan mengkonfirmasi tren turun.
1.6 Trend Persist Until a Clear Reversal
Prinsip ini menyiratkan bahwa suatu tren akan berlanjut dan terus berlangsung sampai ada tanda-tanda yang jelas dan kuat tentang pembalikan arah trend.
Jika suatu saham atau pasar sedang mengalami tren naik (bullish), maka tren tersebut diperkirakan akan terus berlanjut sampai ada indikasi yang jelas bahwa tren tersebut akan berubah menjadi tren turun (bearish). Sebaliknya, jika saham atau pasar sedang mengalami tren turun (bearish), maka tren tersebut diperkirakan akan terus berlanjut sampai ada tanda-tanda yang jelas bahwa tren tersebut akan berubah menjadi tren naik.
Kita bisa menggunakan tanda-tanda yang jelas pada grafik harga saham seperti pola head and shoulders, double top, double bottom, dan lain sebagainya.
2. CHART PATTERN
Secara garis besar, pattern dibagi menjadi dua yaitu continuous pattern dan reversal pattern. Continuous pattern adalah pattern yang menunjukan trend masih berjalan ke arah selanjutnya, sedangkan reversal pattern adalah pattern yang menunjukan trend berubah arah atau akan stop pergerakannya.
2.1 Jenis Jenis Continuous Pattern
1) Flag Pattern
2) Penant
3) Ascending Triangle
4) Descending Triangle
5) Scmetrical Triangle
6) Rising Wedge
7) Falling Wedge
8) Cup and Handle
2.2 Jenis Jenis Reversal Pattern
1) Double Top
2) Double Bottom
3) Head and Shoulder
4) Inverted Head and Shoulder
5) Rising Wedge
6) Falling Wedge
7) Ascending Broadening Wedge
8) Descending Broadening Wedge
9) Head and Shoulder
Beberapa pattern bisa memiliki dua kemungkinan antara continuous dan reversal, yaitu rising wedge, falling wedge, ascending broadening wedge dan scmetrical triangle . Pattern yang paling mudah adalah head and shoulder, double top, dan double buttom.
Untuk menggunakan pattern, kita juga harus tahu posisi fase trend. Fase trend dan Pattern harus digunakan secara bersamaan karena keduanya saling mempengaruhi.
3. GAP
GAP adalah ruang kosong yang terjadi karena ketidakstabilan emosi pelaku pasar. Gap terjadi ketika ada lonjakan atau dorongan beli/jual yang sangat besar sehingga beberapa level terlampaui. GAP sebagai permulaan sebelum terjadi lonjakan harga.
Jenis Jenis GAP :
- Common Gap, adalah gap yang terjadi dalam skala kecil
- Breakaway Gap, adalah gap yang terjadi setelah fase akumulasi dan distribusi
- Continuous Gap, terjadi karena trend yang sangat kuat, baik uptrend maupun downtrend
- Exchaustion Gap, adalah sinyal akhir dari suatu trend dan awal mula dari reversal. Biasanya diawali dengan volume yang besar.
- Weekend Gap, adalah gap yang terjadi setelah pasar libur seperti Hari Sabtu dan Minggu.
4. TIME FRAME
Time frame dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu time frame besar dan time frame kecil.
Bagaimana melihat time frame besar dan kecil? Kalau time frame besar kita adalah weekly maka time frame kecil kita adalah time frame dibawah weekly. Kalau time frame besar kita adalah daily maka time frame kecil kita dibawah daily.
Time frame besar identik dengan primary trend, sedangkan time frame kecil identik dengan secondary trend.
Semakin besar time frame, semakin objektif kita melihat trend. Semakin kecil time frame, semakin kita melihat noise suatu trend.
Kita menggunakan time frame besar untuk melihat arah dari suatu trend. Kita menggunakan time frame kecil untuk melihat apakah keadaan market sekarang masih sesuai dengan arah primary trendnya.
5. DEVERGENT
Devergent adalah tools paling ampuh untuk melihat atau mengukur suatu trend, apakah akan melanjutkan atau berbalik arah.
Devergent bisa terjadi di time frame kecil maupun time frame besar.
Tools yang bisa digunakan untuk mendeteksi devergent adalah indikator osilator.
Berikut ini visualisasi dari konsep devergent :
Ketika grafiknya turun seharusnya indikator oscilatornya juga turun. Begitu juga sebaliknya, ketika grafiknya naik, seharusnya iscilatornya juga naik.
Pada gambar di atas, grafiknya turun tapi indikator oscilatornya mulai naik, sehingga ada kemungkinan grafiknya akan ikut naik.
Penggunaan devergent tidak bisa digunakan sendiri. Devergent harus dikombinasi dengan chart pattern.
Berikut ini contoh penerapan devergent yang dikombinasi dengan chart pattern :
6. TRANSITION
Transition adalah proses pembalikan harga dari uptrend ke downtrend atau sebaliknya.
Dengan mengetahui konsep dari transition, kita akan tahu kapan harganya berbalik arah.
Berikut ini gambaran dari tanda-tanda adanya transisi pembalikan harga.
7. SMART CONTRACT
Istilah smart contract pertama kali digunakan oleh Nick Szabo. Nick Szabo adalah seorang professor hukum, spesialis kriptografi, dan ilmuwan komputer, mencetuskan konsep tersebut pada tahun 1994.1) Ditulis dan dibuat oleh manusia berupa kode program, sehingga rentan terhadap bug
1) Memilih asset cripto. Beberapa asset cripto yang bisa digunakan untuk staking adalah TKO, Cosmos, Dash, dan Etherium.
1) Exodus

%202.png)
%202.png)
%202.png)
%201.png)
%202.png)
%203.png)
%204.png)
%205.png)
%206.png)
%207.png)
%208.png)
%201.png)
%202.png)
%203.png)
%204.png)
%205.png)
%206.png)
%207.png)
%208.png)
.png)
%202.png)
%202.png)
%202.png)
Komentar
Posting Komentar